Atlet dengan Perbedaan Perkembangan Jenis Kelamin (DSD) telah menjadi topik penting dalam Olimpiade karena tantangan dan peraturan unik yang mereka hadapi. DSD adalah kondisi alami dan dapat menghasilkan kadar testosteron alami yang lebih tinggi, yang menurut beberapa pihak memberikan para atlet ini keunggulan kompetitif dalam cabang olahraga wanita. Hal ini telah mendorong penerapan aturan kelayakan khusus oleh organisasi seperti World Athletics, yang mewajibkan atlet wanita DSD untuk menurunkan testosteron mereka di bawah kadar alami mereka untuk berkompetisi dalam cabang olahraga tertentu. Kasus-kasus yang mendapat sorotan publik, seperti kasus Christine Mboma, telah memicu perdebatan tentang keadilan, diskriminasi, dan keseimbangan antara inklusi dan kesetaraan kompetitif. Diskusi-diskusi ini terus membentuk kebijakan dan pengalaman para atlet DSD di arena Olimpiade.